Ini adalah tahun ketiga saya menjalankan puasa jauh dari
keluarga. Karena tuntutan pekerjaan, saya pun terdampar di kota orang,
Surabaya, sedangkan keluarga saya berada di Jakarta. Jika ditanya apa rasanya,
semuanya campur aduk, ga bisa dikatakan hanya dalam beberapa kata saja. Sedih,
senang, bahagia, merana, ikhlas semuanya jadi satu.
Sahur pertama dibuka dengan bunyi alarm di hadphone, tak ada
panggilan anak kecil dan remaja yang keliling membangunkan seperti di Jakarta.
Karena belum mempersiapkan apa-apa untuk sahur, jadilah saya dengan mobil saya
berkeliling mencari makanan untuk sahur, dan warung nasi pinggir jalan yang
terlihat ramailah yang jadi pilihan sahur saya pagi ini. Nasi, telur bali
capcay, teh hangat. Menu sederhana untuk menjalankan ibadah saya hari ni.
Keikhlasan menjalani ibadah wajib ini harus saya lakukan. Bekerja
juga merupakan ibadah, bukan? Jadi kita harus menjalankan semuanya, tak boleh
ada yang dikorbankan. Keluarga, mungkin hal itu yang menjadi pemberat saya
setiap tahunnya untuk menjalankan ibadah puasa. Merasakan sahur dan berbuka
seorang diri, atau bersama kerabat rekan kerja disini, tetap rasanya beda
ketika bersama keluarga.ya, saya kangen sama keluarga saya. Mama, papa,
abang-abang, adik dan keluarga besar saya di Jakarta.
Doa selalu terpanjat dalam setiap ibadah saya, semoga
kebersamaan bersama keluarga selalu terkabul tanpa harus berhenti beribadah
bekerja. Saya ikhlas...
Salam hangat untuk seluruh keluarga saya, saya disini
baik-baik saja pasti bisa menjalani ini semua. Selamat berpuasa untuk keluarga,
teman-teman dan semua umat muslim di dunia. Semoga ibadah kita lancar da
mendapat berkah yang berlimpah dari Allah SWT. Amin.
No comments:
Post a Comment